Sumber Informasi Anda

Benarkah Wafatnya Abu Bakar karena Sakit?

Abu Bakar Ash Shiddiq adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Ia termasuk Assabiqunal Awwalun atau orang-orang pertama yang memeluk agama Islam.
Mengutip dari buku Kepemimpinan Abu Bakar Ash Shiddiq dan Nilai-nilai Pendidikan Islam yang Terkandung di Dalamnya tulisan Hermanto, beberapa ulama berpendapat bahwa Abu Bakar lahir tiga tahun setelah Tahun Gajah. Sebagian lainnya mengatakan dua tahun beberapa bulan setelahnya.

Nama lengkap Abu Bakar Ash Shiddiq adalah Abu Bakar Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimi. Diterangkan dalam Abu Bakar Ash Shiddiq: Syakhshiyatu Wa’Asruhu karya Ali Muhammad Ash Shallabi terjemahan Masturi Irham, nama beliau berubah menjadi Abdullah bin Abu Quhafah setelah masuk Islam. Arti dari nama tersebut adalah hamba Allah putra Quhafah Utsman. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar adalah orang pertama yang menjadi khalifah menggantikan sang rasul memimpin umat Islam. Pemilihan Abu Bakar sebagai pemimpin ini telah disepakati umat Islam kala itu.

Abu Bakar Ash Shiddiq wafat pada usia 63 tahun, sama seperti Nabi Muhammad SAW. Tanggal wafatnya adalah 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, tepatnya Senin Malam. Menukil dari buku The Great Sahaba oleh Rizem Aizid, Abu Bakar meninggal dunia karena menderita sakit. Ada yang berpendapat bahwa sakitnya Abu Bakar disebabkan oleh racun. Orang-orang Yahudi diduga sengaja memasukkan racun ke dalam makanan Abu Bakar. Hal ini membuat beliau sakit dan akhirnya meninggal dunia. Setelah memakan makanan beracun itu, ia didampingi oleh Attab bin Usaid. Selain itu, Al-Harits bin Kaldah turut berada di sana namun ia hanya makan sedikit sehingga racun tidak berdampak padanya.

Reaksi dari racun itu baru timbul sekitar satu tahun. Attab wafat di Makkah pada hari yang sama seperti wafatnya Abu Bakar di Madinah. Menurut pendapat lain, Abu Bakar Ash Shiddiq meninggal dunia karena mandi malam saat musim dingin yang membuatnya demam dan panas selama 15 hari. Kondisi tersebut tidak memungkinkan Abu Bakar untuk menjadi imam, oleh karenanya ia meminta Umar bin Khattab untuk menggantikannya. Ketika penyakit Abu Bakar semakin parah, sempat ada yang menawarkan pengobatan kepadanya. Tetapi, Abu Bakar menolak tawaran itu. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, Abu Bakar mengatakan bahwa ia telah melihat Allah SWT dan Dia berkata,

“Sesungguhnya, Aku akan melakukan apa yang Aku kehendaki.”

Mari Wujudkan Umroh Impian Anda

Scroll to Top